Pada tanggal 30 Januari 2023, LIMTI mengadakan sebuah diskusi ilmiah yang menarik berjudul “Eksistensi Keberadaan Tuhan Menurut Sains dan Teknologi”. Kegiatan ini diselenggarakan di Program Studi Ilmu Filsafat Universitas Pembangunan Panca Budi dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, akademisi, dan praktisi di bidang filsafat, sains, dan teologi. Diskusi ini bertujuan untuk menggali lebih dalam hubungan antara sains dan keyakinan akan keberadaan Tuhan, serta bagaimana teknologi modern dapat memberikan perspektif baru dalam memahami konsep ketuhanan.
Diskusi ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya, yang membahas berbagai sudut pandang tentang eksistensi Tuhan. Para pembicara mengemukakan argumen-argumen yang mendukung pandangan bahwa sains dan teknologi tidak bertentangan dengan kepercayaan kepada Tuhan, melainkan dapat saling melengkapi. Dalam konteks ini, sains berfungsi untuk menjelaskan fenomena alam, sementara keyakinan spiritual memberikan makna dan tujuan yang lebih dalam bagi kehidupan manusia.
Peserta diskusi aktif berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang berbagai tema, seperti hubungan antara ilmu pengetahuan dan iman, serta tantangan yang dihadapi dalam memahami konsep ketuhanan di era modern. Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga mendorong para peserta untuk berpikir kritis dan terbuka terhadap berbagai pandangan yang ada.
Melalui diskusi ilmiah ini, LIMTI berkomitmen untuk terus mengembangkan kajian-kajian yang relevan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat dalam memahami isu-isu penting yang berkaitan dengan sains, teknologi, dan spiritualitas. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi jembatan untuk menjalin dialog yang konstruktif antara berbagai disiplin ilmu, serta memperkuat pemahaman kita tentang keberadaan Tuhan dalam konteks modern.
Semoga diskusi ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terus mencari kebenaran dan memperdalam pengetahuan, serta menjadikan sains dan spiritualitas sebagai bagian integral dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang lebih bijaksana dan memahami bahwa pencarian akan kebenaran adalah perjalanan yang tidak pernah berakhir.